Laman

Jumat, 21 Mei 2010

TAU DIRI




Ada suatu cerita dalam sebuah seminar yang disampaikan oleh seorang pakar metode spritual dan emosi. Ia menceritakan tentang dua ekor ikan yang terus-menerus berenang di sebuah danau kecil di tengah sebuah padang yang luas. Setiap hari ia mencari makan, berenang, mencari ikan lagi, berenang lagi, dan begitu seterusnya hingga salah satu dari mereka meyakini pasti ada tempat yang lebih baik dari tempat mereka sekarang.

Suatu hari, dua orang manusia sedang berbincang-bincang di pinggir danau. Mereka ternyata sedang berbincang tentang danau yang lebih jernih dan banyak ikan di puncak gunung sana. Ternyata kedua ikan tadi ”nguping” dan mengetahui informasi itu. Sontak saja mereka berdua melompat dan akhirnya mati di daratan karena kehabisan nafas.

Pada umumnya saya sepakat tentang opini bahwa banyak di antara kita yang tidak tahu tentang siapa dirinya yang sebenarnya. Tapi saya justru kagum dengan kedua ikan tadi dan sedikit ingin mengomentari pakar itu. Saya pikir, kedua ikan itu sama halnya dengan manusia-manusia terutama yang hidup di negara dunia ketiga. Walau dia tidak tahu siapa dirinya, tapi dia sadar dengan lingkungannya yang tidak nyaman. Mereka (kedua ikan itu) merasa lebih baik mati melawan keadaan daripada harus hidup dengan penuh kepasrahan di tempat yang sekarang.

Nah, negara kita sudah seperti danau kecil itu. Tak ada banyak lapangan pekerjaan yang tercipta, airnya sudah mulai keruh, tidak ada rasa nyaman dan tentram, serta hidup disitu hanyalah mengikuti roda waktu yang berputar. Jadi, kalau kita adalah kedua ikan itu, apa yang akan kita lakukan? Berdiam diri karena tahu kita ini ikan dan tak mampu berbuat apa-apa, ataukah melawan keadaan meski harus mati konyol? ???!!!!......

Kamis, 24 September 2009

tipe`s naik gunung

Melakukan perjalanan di gunung pasti berbeda denga melakukan perjalanan ( berjalan )di jalan raya yang rata atau jalan – jalan di mall dengan menaiki elevator atau escalator.Berjalan di gunung kita akan melewati punggung gunung,memanjat tebing atau menuruni lembahyang dalam,disamping harus membawa beban ransel yang berisi makanan dan segala perlengkapanyang kita perlukan.Tentunya kita memerlukan stamina dan keahlian yang mendukung perjalanannya.
Nah, Apa saja sih yang kita ketahui sebagai seorang yang biasa berjalan di gunung atau disebut pendaki gunung? Mungkin Tips atau teknik ini dapat menambah wawasandan berguna bagi kita agar nyaman dan aman waktu melakukan perjalanan di gunung.
• Pertama yang kita perlu perhatikan sebelum melakukan perjalanan di gunung adalah sepatu,usahakan sepatu yang digunakan adalah sepatu trecking,dengan ukuran sepatu leih besar yang kita pakai sehari – hari.Misalnya ukuran sepatu kita 40,maka dianjurkan saat mendaki gunung kita memakai sepatu no 41,dengan memakai kaos kaki rangkap.Sebelum memakai kaos kaki pastikan kaki sudah kering benar, kalau tidak,di pastikan kaki anda akan bau tak sedap.
• Mulailah berjalan dengan langkah yang pendek ( kecil ),ini membuat nafas kita teratur sehingga akan menghemat tenaga.
• Makanlah sedikit garam untuk menghindarkan keram juga untuk mengganti hilangnya kadar garam dalam tubuh yang keluar lewat cucuran keringat.Waktu berjalan di gunung perhatikan betul (konsentrasi ) terhadap jalur yang kita lewati,pikiran jangan melayang kemana – mana.
• Jangan memotong jalur yang sudah ada kalau tidak mau kesasar.Karena secara ilmiah,jalur pendakian di gunung berkelok – kelok sehingga jika memotong jalur yang sudah ada biasanya akan lebih curam dan terjal yang berakibat tenaga akan terkuras.
• Hafalkan lintasan – intasan atau jalur yang dilewati,kenali tanda medan disekitarnya untuk mengantisipasi kalau pulang agar tidak tersesat.
• Jika terpaksa harus membuka jalur baru,mulailah dengan teliti dan hati – hati.Tentukan duou posisi kita di peta,lalu pastikan jalur yang akan diambil atau dibuka.
• Ingatlah untuk tidak berjaan jauh dari jalan setapak.Jika melalui daerah kawah,berhati – hatilah jangan sampai terkena gas beracun.Setelah berjalan selama satu jam, istirahatlah selama sekitar 10 menit untuk rileks sebentar.
• Pada waktu istirahat / berhenti,duduklah dengan posisi kaki diluruskandiatas badan kita dengan tujuan untuk mengembalikan aliran darah agar normal kembali.karena selama berjalan sebagian besar darah turun dan terpusat dikaki.Selain itu juga untuk menghindari kejang / keram pada kaki.
• Minumlah sedikit air hangat dan manis.Makanlah beberapa makanan ringan yang banyak mengandung kalori,misalnya coklat.kenapa kita harus minum minuman yang hangat,karena pada waktu kita berjalan tubuh kita kondisinya hangat / panas sehingga bila kita minum air dingin maka akan terjadi kontradiksi tubuh yang mencolok yang bisa mengakibatkan keinginan kencing tetapi sedikit – sedikit,yang tentunya akan mengganggu perjalanan.
• Jangan meminum minuman beralkohol yang seringkali dianggap dapat menghangatkan tubuh.minuman beralkohol dapat mengakibatkan pembuluh darah mengembang sehingga udara dingin memperoleh peluang untuk menyusup kedalam tubuh.Selain itu juga menyebabkan mabuk,bagaimana mau naik gunung kalau mabuk?
• Waktu beristirahat jangan terlalu lama,karena otot – otot yang sudah panas dan kencang akan menjadi dingin dan kendur sehingga memerlukan pemanasan kembali.
• Disamping memilih lokasi istirahat yang terlindung dari hembusan angin,pilihlah juga lokasi yang lebih tinggi,karena secara kejiwaan dengan melihat pemandangan yang indah akan sedikit mengobati rasa lelah kita.
Demikianlah sedikit tips cara berjalan atau mendaki gunung.Namun tentunya cara ini bukanlah satu patokan yang baku,yang bisa kita tambah dengan modifikasi yang disesuaikan dengan pengalaman kita.Selamat berjalan – jalan di gunung dan ingatlah selalu,jika kita berangkat dengan selamat maka kembalipun harus selamat pula.
Salam Rimba!!!!!



Jumat, 05 Juni 2009

KEHENINGAN SANG PETUALANG

Senja mengayu di batas cakrawala
mengantar sejuta syair tuk senyuman karya surga

Seorang petualang di sini
hanya menghembus angin dengan nafas kesabaran,
menghempas ombak dengan sepercik ketabahan

Sang petualang di sini
hanya memeluk bumi dengan kesederhanaan dan keterbatasan
Hingga senja pun menarik nafas hidupnya
menjemput malam hias bintang
Lalu sang petualang mendekap erat
kesabaran
ketabahan
kesederhanaan dan keterbatasannya
untuk dilebur dalam satu hati
menjadi satu cinta
untuk dipersembahkan
pada satu senyuman ikhlas
di batas cakrawala

Sang petualang menggores putihnya jiwa
menggaris alam pada malam
mengusik kaki jiwa pada hening
"Aku adalah satu dari seribu pertanyaan yang ada
Aku adalah satu dari seribu jawaban yang ada

Tapi apa yang mesti kutanya
dan apa yang mesti kujawab
ketika aku sendiri adalah sebuah tanda tanya
dan seutas jawaban"
Sepenggal syair sang petualang menghempas esok......^_^

Senin, 25 Mei 2009



WEDUS GEMBEL
Semeru merupakan Gunung Tertinggi se-Jawa. Di gunung ini masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap. Mulai dari Pendaki gunung yang meninggal sampai dengan orang yang hilang dan tidak diketemukan jasadnya setelah beberapa tahun lamanya.Disini pula katanya merupakan tempat bersemayamnya para dewa.mati.
Selain itu di sini juga banyak terdapat pemandangan yang indah, mulai dari danau Ranu Kumbolo, bukit yang beraneka ragam sampi letusan dari Gunung Semeru yang masih aktif ini (lebih dikenal dengan sebutan WEDUS GEMBEL.. Rute Angkutan Dari Surabaya sampai Ranupane - Lumajang
  1. Naik bis kota Surabaya-Malang (turun akhir-terminal Arjosari) tarip untuk Ekonomi Rp.2500 (resmi) Naik colt dari Arjosari menuju Tumpang (warna colt putih) tarip antara Rp. 1.000 s/d Rp. 1.500 (tawar menawar)
  2. 2. Dari Tumpang kita lanjutkan perjalanan dengan angkutan Hartop (semacam Jip) disana lebih dikenal dengan nama Ranger tarip antara Rp. 8.000 sampai dengan Rp. 15.000 terngantung dari jumlah penumpang (hampir semacam carter angkutan-kapasitas penumpang kurang lebih 20 orang.
  3. Selama perjalanan Tumpang Ranupane biasanya kita ditanya sudah ijin atau belum untuk Pendakian (tujuan) dan lamanya pendakian.Tarip sekitar Rp. 2.000 untuk pelajar dan untuk Umum sekitar Rp. 3.000.
  4. Sampai di Ranupane (tempat perijinan) (Tumpang-Ranupane kuarang lebih memakan waktu 2 Jam).
  5. Pendakian kemudian dilanjutkan dengan jarak tempuh sekitar 4.5 Km dengan memakan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan dengan jalan kaki.(memasuki wilayah Arcapada).
  6. Perjalanan biasanya dilanjutkan lagi pada esok harinya. Perjalanan dari Arcapada menuju Puncak Mahameru sekitar 3-5 jam perjalanan dengan jarak tempuh sekitar 1,5 Km. Perjalanan naik menuju puncak Gunung Semeru sebaiknya dimulai pada pagi dini hari (sekitar pukul 01.00 s/d 03.00), karena bila kita terlalu siang untuk menuju Puncak Utama Mahameru, di kuatirkan gas beracun dari letusan gunung Semeru yang dimana dapat menyebabkan kematian pada orang yang menghirupnya .(biasanya letusan di atas jam 10.00 siang). cuz...

Jumat, 22 Mei 2009

petualangan mahameru

petualangannya sangat menantang dengan segenap jiwa dan raga kita .dengan sedikit pertunjukan ciptaan tuhan yang paling indah dan megah yang tak mungkin lagi kita mencipta, kita hanya menikmati ,mensukuri dan menjamah tanpa bisa melindunginya.